Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Selasa, 15 Juli 2014
Manusia dan Cinta kasih
3.1 Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata
kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan
manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan
keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara
manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti
perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh
Dr. Sarlito W.Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu
keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan padalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Unsur yang kedua adalah keintiman,
yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara
anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwona mengemukakan,
bahwatidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada
ketereikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraan kurang. Cinta
seperti itu mengandung kesetiataan yang amat kuat, kecemburaannya besar, tetapi
dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada
kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya cinta sahabat
karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada
gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada
hal-hal lain dari pada partnernya.
Selain pengertian yang dikemukakan oleh
sarlito, lain halnya pengertian cinta yang
dikemukakan oleh Dr, Abdullah Nasih Ulwan,
dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang
mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya penuh gairah, lembut, dan kasih
saying.
Di dalam kitab suci Alquran, ditemukan adanya fenomena
cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga
tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut di
atas adalah berdasarkan firman Allah SWT dalam surah at-Taubah ayat 24 yang
artinya sebagai berikut :
Katakanlah : jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan
yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai daripada
Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah
mendantangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
fasik.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
istri/suami dan kerabat harta dan tempat tinggal. Cinta tingkat terendah adalah
cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu adalah
cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam misalnya :
- Cinta kepada thagut. Thagut
adalah syetan, atau seseuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surat
Al-Baqarah, Allah berfirman : dan diantara manusia, ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaiman mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah,
- Cinta berdasarkan hawa nafsu
- Cinta yang lebih
mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat
tinggal
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman
dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara
hikmah-hikmah tersebut adalah :
- Sesungguhnya cinta itu
adalah merupakan ujian yang paling berat dan pahit dalam kehidupan
manusia. Karena setiap cinta akan mengalami bernbagai macam rintangan.
2.
Bahwa
fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan
pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau
bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah terdorong gairah hidupnya
untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan.
- Bahwa fenomena cinta
merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam
kenal-mengenal antar mereka. Juga untuk saling memanfaatkan kemajuan
bangsa. Ia merupakan modal utama di dalam mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan
yang tersimpan di dalam keindahan alam, kehidupan dan kemanusiaan.
- Fenomena cinta, jika
diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar
anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesame mahluk hidup,
menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi.
Cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk
persahabatan, dimanapun adanya.
3.2 Cinta Menurut Ajaran Agama
v Cinta
Menurut Agama Islam
Menurut Al-Qur'an cinta terbagi
menjadi 8 jenis, yaitu:
- Cinta Mawaddah: yaitu cinta yang menggebu-gebu dan
membara. Orang yang memiliki cinta jenis ini inginnya selalu berdua dan
tak ingin berpisah. Selalu ingin memuaskan dahaga cintanya bahkan hampir
tidak bisa berfikir yang lain.
- Cinta Rahmah: yaitu cinta yang penuh akan kasih sayang,
pengorbanan dan perlindungan. Orang yang memiliki cinta ini akan lebih
memikirkan orang yang dicintainya daripada dirinya sendiri. Dipikirannya
yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun ia harus menderita.
- Cinta Mail: yaitu cinta yang sementara sangat membara. Dan
sangat menyedot perhatian tanpa memperhatikan hal-hal penting lainnya.
Menurut Al-Qur'an disebut juga dalam konteks poligami. Karna ketika sedang
jatuh cinta kepada yang muda akan cenderung mengabaikan yang lama.
- Cinta Syaghaf: yaitu cinta alami yang sangat mendalam dan
sangat memabukkan. Orang yang terkena cinta ini akan seperti orang gila,
lupa diri bahkan tidak menyadari apa yang dilakukannya.
- Cinta Ra'fah: yaitu rasa kasih sayang yang melebihi norma
kebenaran. Misalnya: karna rasa kasih sayang dan kasihan yang berlebihan
melihat anaknya tidur terlelap seorang bapak tidak tega dan tidak jadi
membangunkan anaknya untuk Sholat.
- Cinta Shobwah: yaitu cinta buta, cinta ini akan mendorong
perilaku menyimpang dan tidak akan bisa mengelak.
- Cinta Syauq (Rindu): yaitu pengembaraan hati kepada kekasih dan
kobaran cinta didalam hati sang pecinta.
- Cinta Kulfah: yaitu perasaan cinta yang disertai kesadaran
akan hal-hal positif meski itu sulit.
v Cinta
Menurut Agama Kristen
Cinta adalah
cinta kasih antara sesama dimana kita diajarkan untuk mencintai sesama tanpa
membedakan agama, ras, latar belakang. Dan saling menghargai satu sama lain.
Perintah. Allah yang terutama ialah:
(Matius 12:29-31), "Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu."
(Matius 12:29-31), "Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu."
"Cintailah
sesama manusia seperti dirimu sendiri."
· Korintus
13:4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
· Matius
5:44 Tetapi
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
v Cinta
Menurut Agama Hindu
Agama Hindu adalah agama Wahyu dan
agama alami. Oleh karena itu, ia adalah agama Cinta Kasih. Agama yang amat
luwes, agama yang berdasarkan pada Cinta Kasih, agama yang memiliki tujuan
Cinta Kasih, dan juga agama yang dijalankan di dalam Cinta Kasih. Agama
Hindu amat mementingkan pengembangan cinta kasih bukan hanya kepada sesama umat
manusia tetapi kepada sesama makhluk hidup. Cinta kasih kepada sesama anggota
keluarga, kepada sesama umat manusia tidak dipandang sebaga cinta kasih yang
istimewa. Kesadaran bahwa seluruh dunia adalah sebuah keluarga besar sangat
membantu orang untuk mengembangkan cinta kasih universal ini.
Ciri-ciri atau hiasan dari seorang
Sadhu atau orang suci adalah ia harus memiliki sifat-sifat senantiasa damai,
memiliki toleransi besar, penuh karunia, bersifat berteman dengan seluruh
makhluk hidup, tidak mempunyai musuh, hidupnya selalu didasarkan pada kitab
suci dan segala kepribadiannya terpuji. Yajur Veda juga menegaskan hal
yang sama:mitrasya ma caksusa sarvani bhutani samiksantamamitrasyaham caksusa sarvani
bhutani samiksemitrasya caksusa samiksyamahe "Semoga semua makhluk
hidup melihatku dengan pandangan sebagai teman, semoga aku melihat semua
makhluk hidup dengan pandangan sebagai seorang teman, semoga kami melihat satu
sama lainnya dengan pandangan sebagai seorang teman."
v Cinta
Menurut Agama Buddha
Nikaya Pali juga memuat satu kata
cinta yang berbeda dengan cinta yang telah disebutkan di atas, cinta kasih yang
dipancarkan secara universal (tak terbatas) kepada semua makhluk dan cinta
kasih yang tanpa pamrih, yaitu: Metta.
Metta adalah bagian pertama dari
empat kediaman luhur (Brahma Vihara) atau empat keadaan yang tidak terbatas
(Apamanna). Bagian lainnya, yaitu Karuna (kasih sayang), Mudita (simpatik), dan
Upekkha (keseimbangan batin).
Metta adalah rasa persaudaraan,
persahabatan, pengorbanan, yang mendorong kemauan baik, memandang makhluk lain
sama dengan dirinya sendiri. Metta juga suatu keinginan untuk membahagiakan
makhluk lain dan menyingkirkan kebencian (dosa) serta keinginan jahat
(byapada).
Metta berbeda dengan piya, pema,
rati, kama, tanha, ruci dan sneha yang hanya menimbulkan nafsu dan kemelekatan.
Pengembangan Metta dapat mengantarkan kita pada pencapaian kedamaian Nibbana
(Mettacetto vimutti), seperti yang dinyatakan Sang Buddha dalam Dhammapada 368:
"Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana), berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)"
"Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana), berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)"
3.3
Kasih Sayang
Makna Kasih Sayang
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan
yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus
memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika
hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan
selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di
dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Kekuatan Dari Kasih dan Sayang
Kasih, sayang dan cinta. Itu semua adalah anugerah dari Tuhan yang
diberikan kepada kita semua. Tujuannya untuk menciptakan kehidupan damai di
dunia agar selalu diliputi dengan ketentraman. Untuk itulah setiap orang perlu
mengerti makna kasih sayang agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang
lain, meski dia punya perbedaan dengan kita.
Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Menciptakan Rasa Kasih dan Sayang Dalam Keluarga
Agar di
dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, maka
masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan
bagi anggota keluarga yang lain. Ibu memberi rasa sayang pada bapak dan
anaknya, kemudian bapak mencurahkan semua perhatian pada istri dan
keturunannya. Sedangkan anak bisa memberikan rasa cinta dan hormatnya pada
kedua orang tuanya.
Ini semua
bisa terlaksana bila setiap anggota keluarga, terutama pihak orang tua bisa
menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anaknya. Karena sang anak sejak dia
lahir selalu ikut orang tua, maka secara mental dia juga menjadikan orang
tuanya sebagai panutan dalam menjalani hidupnya.
Orang tua yang baik dan mengerti akan makna kasih sayang pasti akan mengajari anaknya tentang bagaimana cara mengasihi dan menghormati anggota keluarganya dan orang lain dalam hidup bermasyarakat. Dan yang tidak kalah penting adalah juga selalu berusaha menghilangkan rasa benci dan dendam bila terjadi permasalahan di antara mereka
Orang tua yang baik dan mengerti akan makna kasih sayang pasti akan mengajari anaknya tentang bagaimana cara mengasihi dan menghormati anggota keluarganya dan orang lain dalam hidup bermasyarakat. Dan yang tidak kalah penting adalah juga selalu berusaha menghilangkan rasa benci dan dendam bila terjadi permasalahan di antara mereka
3.4 Pengertian Kemesraan
“Kemesraan berasal dari kata dasar ‘mesra’,
yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab baik
antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupaun yang sudah berumah
tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta
yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.”
Mesra ditunjukkan dengan cara
berpegangan tangan atau saling merangkul. Jika kita sedang berpergian ke suatu
tempat pusat perbelanjaan atau tempat-tempat rekreasi, banyak sekali kita temui
pasangan yang bermesraan dengan melakukan hal tersebut.
Mesra bisa dilakukan kepada siapa
saja, dimana saja, dan kapan saja. Berikut adalah beberapa contoh kemesraan,
yaitu:
- Antara suami-istri melakukan hubungan intim,
- Antara ibu yang memberi kasih sayang kepada
anaknya,
- Antara sahabat yang memberi pelukan di saat sahabatnya
sedang sedih,
- Antara tangan yang berjabat dalam sebuah
pertemanan.
3.5 Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan
sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti
memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang
ada.seperti Pemujaan pada leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para
leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi
keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi
penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan
leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu
tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk
meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan
keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pada
garis besarnya pengertian pemujaan mencakup dua aspek, yaitu antara yang memuja dan yang dipuja. Dalam hal puja memuja, dapat digolongkan menjadi
beberapa bagian yakni:
1.
Puja memuja antar sesama manusia
Pada
hematnya manusia memuja manusia lainnya disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain pemujaan yang berkaitan dengan perasaan
jatuh cinta hingga menyebabkan terjadi
perubahan
sikap, perilaku, tutur kata, dan hal-hal yang menimbulkan perubahan itu
sebagaimana layaknya jatuh cinta.
Di sisi lain, ungkapan perasaan jatuh cinta biasanya
terlontar melalui pengabdian pada pahatan, patung, ukiran puisi, lagu-lagu,
salam sayang via radam dan berbagai bentuk pernyataan
tentang jatuh cinta yang semuanya terhimpun di dalam lingkup pemujaan.
Di bidang seni, pemujaan terhadap seorang seniman pun
tak kalah pentingnya. Karena fanatisnya pengagum John Lenon
(lagunya Imagine of the people’s), maka tak segan-segan sipemuja harus menembak
mati penyanyi tersebut. Elvis Preisley sangat di kagumi dan di puja-puja oleh
para pengikutnya
Di bidang
kepemimpinan dan pemerintahan, tengoklah negara Libya
dengan Muammar (revolusi Iran) menjatuhkan kepemimpinan Reza Pahlevi, Mao Tse Tung di RRC (berbaur dengan faham komunis), Ho Chin
Min di Vietnam, Fideal Castro di Cuba. Kesemuanya inilah keunggulan-keunggulan
tipe kharismatik dalam kepemimpinan dan pemerintahan, baik yang lebih di
dominasi oleh faham, ideologi, serta aliran juga yang dilandasi oleh keyakinan
dalam kefanitikan yang dogmatis.
2.
Manusia memuja alam
Manusia
memuja alam mengandung dua hal di dalamnya: pertama alam dipuja oleh manusia
dengan maksud agar alam bersikap ramah dan bersahabat. Alam ditempatkan sebagai
suatu bagian dengan diri manusia. Alam yang memiliki dua kekuatan kesejaga dan
(siang dan malam) juga memiliki empat potensi alamiah (tanah, air, api, dan angin) eksistensinya dijabarkan kedalam satu
metafora simbolis yang terwakilkan di dalam diri manusia
Dalam hal
pemujaan terhadap alam, tidak hanya terbatas pada kalangan masyarakat sederhana, akan tetapi mencakup
seluruh kelompok manusia. Semboyan “back to nature” (kembali ke alam bebas)
merupakan suatu pernyataan kalangan masyarakat modern yang berusaha agar selalu
bersahabat dengan alam. Walaupun semboyan tersebut tidak langsung sebagai suatu
pemujaan kepada alam, namun dari segi pengagumannya sekelompok dari masyarakat
modern itu beralih kembali memilih hidup di gua-gua layaknya seperti manusia
purba.
3.
Manusia memuja benda
Dari pengertian tentang materialisme (bukan pendapat
sang guru besar tersebut) jelaslah terdapat pertentangan yang sangat prinsipil.
Dalam hal ini keberadaan segala sesuatu termasuk manusia semuanya adalah
materi, kejasmanian. Apa yang disebut rohani, perasaan, kasih sayang, timbang
rasa, harga diri, keyakinan, agama, dan sebagainya oleh penganut, materialisme
di anggap tidak ada.
Pemujaan
manusia terhadap benda secara berlebihan pasti akan mengundang kamelut. Karena
benda beralih fungsi dari peranannya sebagai alat perpaduan hidup berubah
menjadi sesuatu yang dipuja dan dipertuhan selama masih mampu untuk
mengakumulirnya.
Daya
pengakumulasi benda yang dipuja dan dipertuan sehingga melampaui batas nilai
harga diri dan keyakinan niscaya akan melahirkan konsepsi yang bermuara pada:
a. Hilangnya
martabat dan hak azasi akibat penilaian terhadap manusia lainnya tidak lebih
dari seperangkat organ jasad yang dapat saja di campurkan bila tak berguna.
b. Munculnya
perlakuan-perlakuan bercorak eksploitasi dan penindasan terhadap sesama dengan
landasannya tujuh menghalalkan segala cara. Dalam hal ini sosok sesama manusia
di anggap sebagai kelompok human yang sewaktu-waktu tak berfungsi dapat di
binasakan.
c. Dalam
konteks sosialisasi interaksi sosial akan tumbuh kecemburuan dan pertentangan
kelas, persaingan pemutusan hubungan relasi-relasi sosial, ketersaingan
kecurigaan yang pada gilirannya berakhir dengan konflik.
4.
Manusia memuja dewa
Hal ini
mtermasuk dalam lingkup keyakinan berkepercayaan (khususnya agama-agama
samawi). Namun demikian keyakinan berkepercayaan seperti itu tak perlu diganggu
gugat, bahkan sebaliknya harus di hargai karena keyakinan berkepercyaan
sebagaimana di maksud adalah milik orang lain.
Dikalangan
masyarakat India pemujaan terhadap dewa dikaitkan
dengan sistem kasta, sehingga menyebabkan timbulnya strata sosial yang
terbagi-bagi dalam penggolongan. Untuk itu, perlu dipahami penggolongan
kelompok masyarakat di India berdasarkan sistem kasta, berbeda dengan sistem
kelas-kelas dalam masyarakat ciptaan Karl Marx.
Penggolongan
yang dimaksud lebih di tekankan pada keyakinan penganut terhadap salah satu
dari tingkatan dewa yang terpilih untuk diyakini (brahmana, wisnu, siwa, waisa
dan sudra).
Beberapa kelompok masyarakat tertentu diluar India,
pemujaan terhadap dewa-dewa selalu di hubungkan atau berhubungan dengan dunia
roh. Walaupun antara dewa dan roh kedua-duanya adalah abstrak, namun
kepercayaan meyakini keberdaannya tak dapat di pungkiri
5. Manusia memuja Tuhan Yang Maha
Esa
Pemujaan manusia terhadap
Tuhan Yang Maha Esa pelaksanaannya berbeda-beda sesuai dengan agama yang
diyakini oleh setiap kelompok masyarakat. Dikalangan masyarakat yang beragama islam
khususnya, pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diatur berdasarkan dengan
syariat yang bersumber dari Al-Qur’an dan diperjelas teknis serta cara
pelaksanaannya melalui hadits Rasulullah. Bahkan dengan kekhususan pemujaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang harus dan semata-mata untuk dipuji hanya
Allah.
Sebagai suatu fenomena
bersifat sosio-religius pemujaan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa selalu
berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan. Baik menyangkut keselamatan,
kebahagiaan, kesehatan, dijauhkan dari segala bencana, kemakmuran, mampun yang
berkenaan dengan rejeki, perluasan usaha, jodoh, ketentraman hidup, termasuk
mendapatkan anak pelanjut keturunan, dan sebagainya.
Kata “ritual” berasal dari
“ritus, rite” yang artinya secara umum, yaitu upacara peralihan, dilengkapi
dengan beragam peralatan upacara (ceremonial equipment), sesajen,
mantera-mantera dan sebagainya. Dengan demikian jelaslah sudah, bahwa di dalam
syariat Islam pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ( dalam hal ini adalah
Allah ) melalui ibadah-ibadah baik yang diwajibkan maupun yang sunat, tidak ada
hubungannya dengan perbuatan ritual atau jelasnya adalah dengan contoh yang
sederhana saja, apakah mungkin ibadah shalat dilaksanakan, dilengkapi dengan
sesajen dan mantera-mantera.
3.6 BELAS KASIH
Belas kasih adalah
kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan
orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan
sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam
filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al
–Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena
belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi
sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau
sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi
belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
3.7 Pengertian Cinta
Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu
kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.
cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih
erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif
berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu ,
pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya
sementara.
Dalam
cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam cinta
kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik,
contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling
mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainya.
Cinta kasih erotis apabila ia
benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang
sunguh-sunguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan
menerima pribadi orang lain(wanita ataupun pria). Hal ini
merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua
mempelainya tidak pernah memilih jodohnya sendiri, beda halnya dengan
kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima
sama sekali.
Dengan
demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun
pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.