Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Kamis, 29 Januari 2015
DAMPAK PERTAMBANGAN BATU BARA
Indonesia merupakan
salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia. Salah satu
daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan.
Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin
banyak lahan tambang baru yang ditemukan. Namun pertumbuhan yang pesat tidak
diseimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan
baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan. Walaupun sekarang tidak
terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan tambang yang salah
bisa mengganggu stabilitas ekosistem. Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari
sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi
sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam akan terjaga.
Pengertian Bahan Galian Batu Bara
Bahan Galian Batubara adalah bahan galian yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang terperangkap dalam sedimen dan dapat dipergunakan sebagai bahan baker, Jenis sedimen ini terperangkap dan mengalami perubahan material organik akibat timbunan (burial) dan diagenesa. Batubara awalnya merupakan bahan organik yang terakumulasi dalam rawa-rawa yang dinamakan peat. Pembentukan batubara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman karbon kira-kira 340 juta tahun yang lalu (Jtl) adalah masa pembentukan Batubara yang paling produktif.
Sumber Daya Batubara di Indonesia
Potensi sumber daya batubara di Indonesia
sangat melimpah, terutama di pulau kalimantan dan pulau sumatera. Batubara
merupakan bahan bakar utama selain solar (diesel fuel) yang digunakan dalam
industri. Dari segi ekonomis batubara jauh lebih hemat dari pada solar dengan
perbandingan sebagai berikut: solar Rp. 0,74/kilokalori sedangkan batubara Rp.
0.09/kilokalori. Dari segi kuantitas, batubara merupakan cadangan energi fosil
terpenting di Indonesia, Jumlahnya sangat melimpah, mencapai puluhan milyar
ton. Jumlah ini cukup untuk memasak kebutuhan energi listrik hingga ratusan
tahun kedepan.
Sayangnya Indonesia tidak mungkin membakar
habis batubara dan mengubahnya menjadi energi listrik karena selain mengotori
lingkungan melalui polutan CO2, SO2, Nox, dan CxHx, cara ini dinilai kurang
efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi.
DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP LINGKUNGAN
Seperti yang diketahui, pertambangan batubara
juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik
itu air, tanah, udara, dan hutan.
1. Air
Penambangan batubara secara langsung
menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batubara tersebut dalam
hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air
sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan
pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah
pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung
belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat
(H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat
menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.
2. Tanah
Tidak hanya air yang tercemar, tanah juga
mengalami pencemaran akibat pertambangan batubara ini, yaitu terdapatnya
lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan
terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan
tersebut mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam
jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak
dapat berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan PH
tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka tumbuhan yang ada diatasnya akan
mati.
3. Udara
Penambangan batubara menyebabkan polusi udara,
hal ini diakibatkan dari pembakaran batubara. Menghasilkan gas nitrogen oksida
yang terlihat cokelat dan juga sebagai polusi yang membentuk acid rain (hujan
asam) dan ground level ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat
kotor udara.
Selain itu debu-debu hasil pengangkatan
batubara juga sangat berbahaya bagi kesehatan, yang dapat menyebabkan timbulnya
penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan dalam jangka panjang jika udara
tersebut terus dihirup akan menyebabkan kanker, dan kemungkinan bayi lahir
cacat.
4. Hutan
Penambangan batubara dapat menghancurkan
sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian yaitu hutan dan
lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan adanya
perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan
ini juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang
semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah
oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa.
5. Laut
Pencemaran air laut akibat penambangan batubara
terjadi pada saat aktivitas bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain
itu, pencemaran juga dapat mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang
ada di sekitar laut tersebut.
USAHA MENGURANGI DAMPAK PERTAMBANGAN
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi
dampak pertambangan batubara adalah sebagai berikut :
1. Penghentian penggunaan jalan umum untuk
aktivitas angkutan batubara mesti ada ketegasan pemerintah daerah untuk
menyetop dan menindak tegas setiap penguasaha aktivitas pertambangan ilegal
yang selama ini semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak kerusakan
lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya.
2. Tidak mengeluarkan perizinan baru agar tidak
menambah semrawutnya pengelolaan sumber daya alam tambang batubara, saat ini
hal yang paling mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan adalah dengan tidak
mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk melakukan monitoring
terhadap pertambangan batubara yang ada.
3. Penghentian pertambangan batubara ilegal
secara total, pemerintah harus melakukan penghentian pertambangan batubara
ilegal secara tegas tanpa padang bulu dan transparan.
4. Penghentian bisnis yayasan dan koperasinya
TNI – POLRI
5. Evaluasi perizinan yang telah diberikan, dan
lakukan audit lingkungan semua usaha pertambangan batubara.
6. Meninggikan standar kualitas pengelolaan
lingkungan hidup dan komitmen untuk kelestarian lingkungan hidup.
7. Pelembagaan konflik untuk menyelesaikan
persengketaan rakyat dengan perusahaan pertambangan agar tercapai solusi yang
memuaskan berbagai pihak.
8. Menyusun kebijakan strategi pengelolaan
sumber daya alam tambang.
9. Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi
bekas-bekas penambangan dan menjamin serta memastikan hasil reklamasi tersebut
sesuai AMDAL. Dan pihak pemerintah harus mengawasi jalannya proses reklamasi
tersebut, sehingga benar-benar yakin kalau proses reklamasi berjalan dengan
baik dan menampakkan hasil.
10. Menggunakan alat-alat penambangan dengan
berteknologi tinggi sehingga meminimalisasi dampak lingkungan serta memperkecil
angka kecelakaan dalam pertambangan batubara tersebut.
Dampak Terhadap Manusia
Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan
batubara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :
1.
Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia jika airnya
dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit
kulit pada manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung
belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat
(H2sO4), di samping itu debu batubara
menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas
pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran
pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru,
darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.
2.
Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah
kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya. Batubara
dan produk buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran,
mengandung berbagai logam berat :
seperti arsenik, timbal, merkuri, nikel, vanadium, berilium, kadmium,
barium, cromium, tembaga, molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat
berbahaya jika dibuang di lingkungan.
3.
Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan
batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup
parah, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara
secaralangsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara
tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut
mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan
menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut.
Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut
mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam
sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan
penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.
Dampak Sosial dan kemasyarakatan
1.
Terganggunya Arus Jalan Umum
a.
Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan
batubara berdampak pada aktivitas
pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan, meningkatnya biaya pemeliharaan jembatan dan
jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.
2.
Konflik Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat
Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal
yang lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan
kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau
pengguna lahan. Atau tak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak
seimbang denga hasil yang akan mereka dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik
lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi. Akibat dari
pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi lebih konsumtif.
Bahkan kerusakan moralpun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang berubah.
Nilai atau dampak positif dari batubara itu sendiri, Sumber
wikipedia.com mengatakan Tidak dapat di pungkiri bahwa batubara adalah salah
satu bahan tambang yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Indonesia
adalah salah satu negara penghasil batubara terbesar no.2 setelah Australia
hingga tahun 2008. Total sumber daya batubara yang dimiliki Indonesia mencapai
104.940 Milyar Ton dengan total cadangan sebesar 21.13 Milyar Ton. Nanun hal
ini tetap memberikan efek positif dan negatif, dan hal positifnya Sumber
wikipedia.com mengatakan. Hal positifnya adalah bertambahnya devisa negara dari
kegiatan penambanganya.
Secara teoritis usaha pertambangan ditujukan untuk kesejahteraan
masyarakat. Para pekerja tambang selayaknya bekerja sama dengan masyarakat
sekitar. Salah satu bentuknya dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar
dalam usaha tambang sekitar, sehingga membantu kehidupan ekonomi masyarakat
sekitar.
Refrensi :