Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Rabu, 21 Oktober 2015
Pengaruh Aliran Cash Flow di Indonesia Terhadap
Pertukaran Nilai Rupiah dan USD
Pengertian Arus Kas (Cash Flow)
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
1. Cash inflowArus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
2. Cash out flow
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan
beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi
mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan
laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar
dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang
kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi
saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan
karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.
Aktivitas Investasi
Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
Nilai tukar
Nilai
tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian
yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran barang atau jasa
pada saat kini atau di kemudian hari. Nilai tukar merupakan salah satu
indicator kondisi perekonomian suatu negara. Ketidakstabilan nilai tukar dalam
beberapa waktu lalu cenderung memperlihatkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap
dollar semakin melemah , hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain :
1. Neraca perdagangan tahun ini defisit karena
lebih besar impor daripada ekspor.
2. Neraca transaksi berjalan juga mengalami
defisit karena pembayaran-pembayaran utang luar negeri yang banyak jatuh tempo.
3. Cadangan devisa yang menurun , Saat ini,
cadangan devisa Indonesia per Agustus 2013 tercatat sekitar 97 miliar dollar
AS, jumlahnya terus menurun dari nilai sebelumnya di awal tahun USD 106 Milyar
.
4. Beberapa kebijakan ekonomi pemerintah
tidak cukup efektif dalam mengatasi masalah ini .
5. Para petinggi negeri yang bertanggung
jawab atas ekonomi sibuk dengan urusannya masing-masing (politik).
6. Budiono sibuk menghadapi skandal Bank
Century, Hatta Rajasa sibuk politik, Gita Wirjawan sibuk konvensi Partai
Demokrat. Hal ini menyebabkan kondisi perekonomian Pada 2014 semakin auto
pilot.
7. Meningkatnya kebutuhan dollar karena
adanya pembayaran barang2 impor serta pembayaran utang yang jatuh tempo pada
akhir bulan dari perusahaan-perusahaan di Indonesia
Dari
penurunan nilai tukar rupiah sendiri, akan berpengaruh dengan ekonomi makro di
indonesia. Secara garis besar, ada tiga hal yang mempengaruhi yaitu :
1. Merosotnya nilai tukar rupiah
merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah dan
meningkatnya permintaan mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional.
Dampak yang akan terjadi adalah meningkatnya biaya impor bahan bahan baku bagi
perusahaan-perusahaan di Indonesia.
2. Meningkatnya tingkat suku bunga, hal ini
akan berdampak pada perubahan investasi di Indonesia.
3. Terjadinya Inflasi berkepanjangan akibat
komsumsi masyarakat yang meningkat dan likuiditas berlebih di
pasar.
4. Meningkatnya harga komoditi impor ,
karena sebagian besar harganya ditentukan dengan dollar.
Maka
solusi utama yang harus dilakukan agar rupiah tak terus tertekan adalah
memperbaiki defisit transaksi berjalan dengan cara mulai membangun
industri-industri substitusi impor. Dalam hal ini pembangunan industri jaman
Soekarno sebenarnya lebih visioner yaitu Soekarno membangun PT Krakatau Steel
dimana baja memang dibutuhkan sebagai bahan baku yang strategis. Sayangnya
sekarang PT Krakatau Steel sudah dijual. Kebijakan industri Soekarno itu
tampaknya tak diteruskan di jaman Orde Baru yang menempuh jalan pintas dengan
langsung membangun industri hilir berorientasi ekspor padahal bahan baku dan
barang modalnya masih impor.
Langkah
lain adalah menarik pulang devis hasil ekspor yang sekarang masih banyak parkir
di bank-bank luar negeridengan cara misalnya membebaskan pajak bunga deposito
hasil ekspor tersebut. Kepulangan devisa hasil ekspor sangat penting untuk
meyangga cadangan devisa Indonesia untuk kepentingan BI menstabilkan nilai
tukar rupiah.
Solusi
Solusi yang paling tepat menjaga
nilai mata uang kita adalah investasi emas. Kapanpun emas akan selalu stabil,
walaupun pernah turun sesaat. Hal tersebut bukan berarti harga emas tidak
stabil. Untuk melakukan investasi tentunya bukan di hitung dalam waktu yang
singkat saja, tetapi investasi bisa dikatakan benar – benar investasi kalau
kita menghitung dalam jangka yang lama, menjaga stabilitas harga dan
mengamankan neraca perdagangan.
Selain itu, BI harus berusaha untuk
membuat rupiah lebih menarik dengan menaikkan Fasilitas Bank Indonesia (Fasbi)
minimal 100 basis point. Perlu segera diambil langkah-langkah fundamental dan
struktural. Pengendalian rupiah, tak semestinya dilakukan dengan mengerem
pertumbuhan kredit yang bisa berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Yang harus dilakukan adalah pengaturan cash flow nasional. Bank Indonesia perlu
mempertimbangkan relaksasi ketentuan untuk melakukan pendalaman pasar valuta
asing, untuk memikat aliran modal masuk (capital inflow).
Namun di sisi lain, Arif menegaskan
ekspor harus didorong dan impor harus sangat dikendalikan. Produksi nasional,
mutlak harus didongkrak, termasuk produksi sektor pertanian, serta industri
perkapalan dan sektor kelautan. Agar impor pangan dan defisit neraca djasa bisa
ditekan. Kebijakan fiskal pemerintah harus disusun dalam kerangka mendorong
ekspor. Misalnya dengan menurunkan pajak ekspor dan promosi perdagangan
agresif. Sebaliknya untuk mengendalikan impor, pajak impor harus dinaikkan dengan
dimulai dari barang mewah.
Selain
itu, adanya strategi pengembangan industri dan produksi nasional, terutama
industri menengah dan kecil. Penciptaan lapangan kerja, realisasi anggaran,
serta implementasi program pedesaan, UMKM, dan sosial, perlu dipercepat.
Sumber:
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-arus-kas-cash-flow.html
Prof.Dr.
Hamdy(2005).Manajemen keuangan internasional.MitraWacanaMedia.
Hutabarat,
roseline. 1990. Tranasaksi Ekspor-Impor. jakarta.
Manajemen
Bisnis Internasional, Teori dan Kebijakan, Jakarta: Ghalia Indonesia.
http://maulanabduljabar.blogspot.co.id/2015/10/pengaruh-aliran-cash-flow-di-indonesia.html