Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Kamis, 27 November 2014

Bersyukur Menurut Pandangan Islam

           

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".


Pada ayat tersebut telah jelas perintah Allah SWT kepada kita sebagai umatnya yang beriman. Bahwa kita harus memiliki rasa syukur atas apa yang di berikan oleh Allah SWT, bersyukur itu terbagi menjadi tiga bagian, yang diantaranya bersyukur dengan lisan, maksudnya ialah mengakui segala kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. kepada kita dengan sikap merendahkan diri. bersyukur dengan badan, yakni Bersikap selalu sepakat serta melayani (mengabdi) kepada Allah SWT. bersyukur dengan hati, yaitu : Mengasingkan diri di hadapan Allah SWT. dengan cara konsisten menjaga akan keagungan Allah SWT.
Bersyukurnya orang dengan lisan itu biasanya adalah syukur yang berilmu, ini dapat direalisasikan dengan bentuk. Sedangkan syukur dengan badan itu biasanya adalah orang yang beribadah, kenyataan ini dapat direalisasikan dengan bentuk perbuatan. Akan tetapi syukur dengan ilmu adalah syukurnya orang yang ahli ma'rifat, dan sebagai ini dapatlah direalisasikan dengan cara semua ihwal secara konsisten.

            Kita sebagai manusia pada umumnya memiliki sifat lalai dan tidak menyadari nikmat yang telah di berikan oleh Allah SWT. Kita para manusia terlalu egois dengan mengatakan bahwa apa yang merka dapatkan itu karna hasil kerja keras mereka sendiri dan tidak menyadari bahwa tanpa rahmat dan izin dari Allah SWT semua yang kita kerjakan tak akan berhasil atau sukses. Kita baru merasakan dan menyadarinya ketika nikmat yang kita dapat di cabut oleh Allah SWT, contohnya ketika kita sehat dan kita dapat beraktifitas normal tapi jika kita tak bersyukur atas nikmat sehat yang Allah SWT berikan maka ketika kesehatan kita di cabut dan di ganti dengan sakit yang menyiksa. Di saat itulah kita baru menyadari bahwa kita tak bersyukur atas apa yang Allah SWT berikan. Sebagaimana Allah Telah berfirman pada surat An-Naml ayat 40 :

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan ni`mat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".

            Ketahuilah bahwa syukur itu adalah merupakan suatu tujuan yang sangat tinggi dari segala maqam, sebab bersyukur itu sendiri adalah bukan merupakan sebuah alat, dan syukur itu sendiri terdiri dari tiga perkara., menurut pendapat dari Imam Al-Ghazali, antara lain:
  • Pengetahuan tentang nikmat, bahwa seluruh nikmat dari Allah SWT. dan Allah SWT. sendiri yang telah memberikan nikmat yang berupa ilmu pengetahuan tersebut kepada orang yang dikehendaki-Nya, adapun untuk sampainya sebuah nikmat tersebut, maka yang lain itu hanyalah sebagai perantara saja. 
  • Sebagai akibat dari pengetahuannya itu yang telah mendiH rong manusia untuk selalu senang dan juga mencintai kepada yang telah memberi nikmat tersebut di dalam bentuk kepatuhannya kepada perintah Allah SWT., ternyata itu yang merupakan sikap jiwa yang tetap dan tidak berubah. 
  • Suatu sikap yang hanya terjadi jika seseorang telah mengenal Allah dan juga kebijaksanaan-Nya di dalam men- ciptakan seluruh makhluk-Nya, dan sikap seperti ini hanya - diberikan kepada hamba Allah yang dikehendaki-Nya, yakni berupa perbuatan yang bukan maksiat kepada Allah SWT..

Yang dimaksud dengan syukur menurut pendapat Syibli adalah memperhatikan kepada (Dzat) yang telah memberikan sebuah kenikmatan, bukan pada kenikmatan Allah SWT., sedangkan menurut pendapat seseorang bahwa syukur yanj; dimaksud di sini adalah mengatur sesuatu yang telah ada dan mencari sesuatu yang belum ada. 
Akan tetapi menurut pendapat dari Abu Utsman yang dimaksud dengan syukurnya orang awam itu ialah orang ... bersyukur kepada orang yang telah memberikan makanan dan juga pakaian kepadanya, akan tetapi syukurnya orang yang, khusus itu adalah orang bersyukur kepada sesuatu yang telah mengandung sebuah arti di dalam hati. 
Yang dimaksud dengan syukurnya kedua mata adalah dengan cara menutupi akan cacatnya teman yang pernah diketahui atau dilihat, sedangkan yang dimaksud dengan syukurnya telinga adalah menutupi akan cacatnya seorang teman yang pernah di dengarnya, juga menurut yang lainnya yang maksud dengan syukur adalah merasa sangat senang dengan pemberian yang belum pernah didapatkannya, itu adalah menurut satu pendapat.

 Refrensi :
http://sultonimubin.blogspot.com
http://islamiwiki.blogspot.com
http://quran.com 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © all about home work //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //